Walau Hanya Dapat Upah 5 Ribu, Nenek Satriah Tetap Bersyukur, Semua Demi Hidup Cucunya

Daftar isi :

     Nenek Satriah (65 Tahun) lansia ini tiada berhenti banting tulang mencari sisa-sisa wortel di sawah dari pagi hingga sore. Dalam sehari Nenek Satriah hanya dapat 5-10 kg jika dijual satu kilonya hanya dihargai seribu. Nenek Satriah hanya dapat 5rb dalam setengah hari mencari.

    Tidak berhenti disitu untuk mencukupi kebutuhan, nenek Satriah juga mencari daun-daun cengkeh kering di kebun orang. Nek Satri sangat giat mencari rezeki karena ada cucu yatim di rumahnya yaitu Arfa ( 9 Tahun) kelas 2 SD.

    Arfa kehilangan ayahnya beberapa bulan yang lalu, ayahnya meninggal karena sakit kelenjar getah bening. Sekarang ibunya bekerja jualan jajanan anak kecil untuk melunasi hutang-hutang (10jt) yang ditinggal untuk pengobatan ayahnya arfa selama sakit.

    Untuk kebutuhan makan, Nenek Satrilah yang banting tulang untuk memenuhinya karena kasihan dengan anak dan cucunya yg baru saja ditinggal ayahnya.

    Selama ini nenek tidak pernah dapat bantuan apapun. Rumahnya jauh dari pemukiman, terletak di pojok desa sehingga banyak yang tidak tahu ketika mbah Satri sedang kesusahan hingga tidak bisa makan karena kehabisan beras.

    Ketika sudah kehabisan beras mereka bertiga hanya bisa menangis dan memaksakan mata mereka untuk tidur dalam keadaan lapar. Karena ketika malam hendak meminta dulu di warung. Baru keesokan harinya Nenek satri meminta beras dan akan membayarnya ketika sudah mendapat rejeki dari menjual daun cengkeh dan mencari sisa wortel.

    Nenek ingin sekali punya kompor dan mck yang layak, rumahnya sedikit di renov agar tidur nyenyak karena kamarnya juga bocor ketika hujan.

    Nenek pengen makan pindang juga susah, pindang harus 12rb, Nenek punya hanya 10rb cukup untuk setengah kilo dan dages” ujar Nenek Satriah

    Nenek Satri hanya bekal air putih ketika ke sawah, tidak berani nyampur dengan buruh lain ” Nenek sendiri yang ga bawa bekel jajan” ujar Nenek Satriah